Indra Gunawan, koordinator Stiper Agroenterpreneurship and Tourism
menuturkan, sebelum erupsi Merapi 2010, tujuh mata air itu dalam keadaan
bagus. Tapi karena erupsi, mata air itu rusak. Kondisinya semakin
memprihatinkan ketika ada pertambangan pasir yang membuat debit airnya
berkurang.
“Erupsi 2010 tujuh mata air di sini rusak, lalu pasca-erupsi ada
pertambangan. Debit airnya pun berkurang drastis,” ujar Indra Gunawan,
Selasa (14/04/2015).
Indra menjelaskan, melihat kondisi itu 151 mahasiswa dari Stiper
Jayapura Papua yang magang lalu berinisiatif untuk membuka kembali tujuh
mata air di dusun Sumberan. Sebab, sejak jaman dulu, mata air tersebut
digunakan warga sebagai sarana memenuhi kehidupan sehari-hari.
Selama enam hari, lanjutnya, 151 mahasiswa Papua dari Stiper
bergotong-royong membersihkan tujuh sumber mata air. Mereka juga
menyusun batu-batuan melingkari mata air sebagai pembatas.
Tak hanya itu, karena letaknya berdekatan dengan sungai dan rumah,
para mahasiswa juga memberikan edukasi agar warga tetap menjaga
kebersihan salah satunya tidak membuang sampah sembarangan.
“Enam hari kita bersama-sama membuka kembali, membersihkan. Sekarang
airnya dan lokasinya bersih, debit air melimpah,” kata Indra.
Atas dedikasi dan perjuangan para mahasiswa dari Stiper Jaya Pura
papua itulah warga lantas berinisiatif untuk memberikan penghargaan.
“Ini penghargaan warga atas perjuangan mahasiswa Stiper Papua. Warga
memberi nama jalan menuju sumber air dengan nama Jalan Papua,” ucapnya.
Tujuh sumber mata air yang sudah diperbaiki ini diharapkan dapat
berguna bagi masyarakat. Baik itu sebagai memenuhi kebutuhan sehari-hari
maupun untuk melakukan tradisi budaya.
“Semoga ke depan tujuh mata air ini bisa menjadi ikon dusun. Tetap dijaga dan dilestarikan keberadaannya,” ucap Indra.
Pemasangan prasasti nama pun diwarnai penampilan tarian Papua yang
berkolaborasi dengan seni kuda lumping. Sebelum diletakkan, prasasti
nama itu diarak keliling jalan desa.
disadur dari KOMPAS
Rabu, 15 April 2015
Asal Usul Jalan Papua di Yogyakarta
03.02
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar